Double click select all

Minggu, 18 Desember 2011

SINUSITIS



 
Bagikan berita ini :   
Senin,19 Desember 2011

SURAKARTA– Pilek dikenal dengan istilah rhinitis. Bila dilihat dari lama berlangsungnya, rhinitis bisa berlangsung singkat atau lama dan bersifat menahun. Pada rhinitis yang berlangsung singkat, biasanya gejala muncul dengan cepat dan cepat pula hilangnya, baik hilang sendiri secara spontan atau hilang setelah diberi obat-obatan.

Pada pilek yang bersifat menahun, keluhan biasanya berlangsung lama, hilang tetapi tidak hilang secara tuntas dan akan timbul kembali. Keadaan yang menahun ini biasanya lebih sulit diatasi, kadang dengan obat-obatan pun tidak menolong bahkan keluhan semakin berat dirasakan. Yang banyak dijumpai dan sering menimbulkan masalah dalam jangka waktu lama adalah rhinitis menahun.

Pada prinsipnya ada dua hal yang berbeda yang menyebabkan pilek, yaitu alerge dan non-alergi. Pada pilek yang disebabkan alergi, faktor kepekaan penderita merupakan kunci utama timbulnya keluhan ini. Kepekaan penderita pada suatu bahan, zat, makanan tertentu, dan udara dapat menimbulkan keluhan ini.

Sedangkan pilek yang disebabkan karena non-alergidisebabkan adanya gangguan keseimbangan fungsi-fungsi syaraf pada hibdung. Artinya, permukaan dalam hidung mudah mengalami pembengkakan yang menimbulkan keluhan hidung tersebut, memudahkan timbulnya rangsangan pada permukaannya dan keluar cairan yang berlebihan sehingga menimbulkan pilek.

Pilek alergi umunya bersifat menahun, gejala yang ditimbulkannya bersifat hilang timbul berupa bersin-bersin yang mengganggu, hidung terasa tersumbat disertai keluar cairan encer dan bening. Keluhan ini berlangsung tiap kali penderita kontak dengan bahan yang menjadi penyebab alergi.

Hal lain yang bisa menyebabkan pilek menahun itu merupakan gejala dari sinusitis. Sinusitis selintas memang mirip pilek. Sehingga banyak pasien yang tidak sadarbahwa dirinya tidak hanya menderita pilek, melainkan sinusitis. Karena salah satu penyebab sinusitis adalah pilek terutama pilek menahun.

Biasanya, jika infeksi, dokter cenderung memberi obat antibiotik. Padahal, ini sebenarnya bukan solusi yang tepat, karena selain hanya meredam gejala juga sekaligus membunuh antibodi yang sedang melawan infeksi tersebut. Jadi, tidaklah mengherankan bila setelah obatnya habis, penyakitnya akan timbul kembali. Pemberian anti biotik yang kurang tepat justru merugikan si pasien karena dapat melemahkan daya tahan tubuh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar