Ia menjadi istri yang manis dan selalu hangat disamping suaminya, serta menjadi teman perjalanan yang menyenangkan. Tidak banyak menuntut dan menerima dengan rasa syukur apapun dan seberapapun rezeki yang didapat suami.
Bukankah tidak ada alasan lagi bagi sang suami untuk tidak membalasnya dengan menjadi suami yang sholeh, penuh perhatian dan kasih sayang. Demikian beberapa kiat untuk menjadi suami yang sukses :
- Mencukupi kebutuhannya dengan nafkah yang halal dan baik. Salah satu tugas suami adalah memberi nafkah kepada istri dan keluarganya, tentunya nafkah yang baik lagi halal, dan tidak berlebih-lebihan yang dapat membuat istri dan keluarga hidup mewah, boros dan sombong. Berilah nafkah yang wajar sesuai dengan kemampuan, namun tetap bersungguh-sungguh mencari nafkah sebagai bentuk tanggungjawab sebagai suami.
- Berdandanlah untuk istri anda, selalu bersih dan wangi. Sesering apakah kita tampil didepan istri dengan pakaian ala kadarnya? Sama halnya dengan suami yang menginginkan istrinya kelihatan manis untuknya, setiap istri juga menginginkan suaminya berdandan untuknya.Sebagai contoh, ingat, bahwa Rasulullah SAW selalu menggosok giginya terlebih dahulu sebelum menemui istrinya setelah bepergian. Beliau juga selalu menyukai senyum yang paling manis.
- Panggilah istri anda dengan nama yang ia sukai. Rasulullah SAW mempunyai nama panggilan untuk istri-istrinya yang sangat mereka sukai. Panggilah istri anda dengan nama yang paling indah baginya dan hindari menggunakan nama-nama yang menyakitkan perasaan mereka.
- Jangan memperlakukan seorang istri seperti lalat. Kita tidak pernah menghiraukan seekor lalat didalam kehidupan kita sehari-hari, tahu-tahu dia menjadi penyakit buat kita. Sama halnya seorang istri yang berbuat baik sepanjang hari, jika tidak pernah mendapat perhatian dari suaminya, maka dia juga akan memperlakukan suaminya bagai sebuah penyakit. Jangan sekali-kali perlakukan dia seperti ini; kenali semua kebaikan yang dia lakukan dan pusatkan perhatian padanya.
- Jika anda melihat kekurangan istri anda, tegur dengan lemah lembut!. Ini adalah cara bijak yang juga dianjurkan Rasulullah SAW. Terkadang istri kita memasak kurang sesuai dengan kesukaan atau selera kita, atau cara berdandannya kurang baik atau berlebih-lebihan. Ketika terhadap suaminya, ia berdandan semaunya, tetapi ketika bepergian dandanannya menor membuat orang lain memandanginya. Maka sepantasnya kita memberitahu dengan sikap yang lemah lembut dan menggunakan bahasa yang tidak menyinggung perasaannya. Termasuk jika melakukan sesuatu yang tidak pantas dilakukan istri-istri kita. Ini adalah teknik bagi seorang muslim sebagai kepala rumah tangga.
- Tersenyum untuk istri anda kapan saja anda melihatnya. Senyuman adalah shodaqoh dan istri anda termasuk ummat muslim juga. Bayangkan hidup dengannya dengan senyum yang selalu tersungging. Ingatlah, sunnah juga menerangkan bahwa Rasulullah SAW selalu mencium istrinya sebelum pergi sholat ke masjid.
- Berterimakasihlah untuk semua yang dia lakukan untuk anda. Sekecil apapun yang istri anda lakukan buat anda, jangan sekali-kalli menganggapnya sebagai hal sepele, Berterimakasihlah, karena ucapan terimakasih anda sungguh berarti bagi istri anda dan akan terukir indah dihatinya. Ambil contoh, ucapkan terimakasih ketika usai makan malam yang dia sediakan. Juga untuk kebersihan rumah dan selusin pekerjaan lainnya.
- Mintalah padanya untuk menulis sepuluh perbuatan terakhir yang telah anda lakukan untuknya yang membuat dia senang. Kemudian pergi dan lakukan itu kembali. Mungkin agak sulit untuk mengenali apa yang membuat istri anda senang. Anda tidak perlu untuk bermain tebak-tebakkan, tanyakan padanya dan kerjakan secara berulang-ulang selama hidup anda.
- Jangan kecilkan keinginannya. Hiburlah dia. Kadang-kadanga seorang suami perlu mengabulkan permintaan istrinya. Rasulullah SAW memberikan contoh buat kita dalam sebuah kejadian ketika Safiyyah radhiyallahu ‘anha menangis karena dia (Safiyyah) berkata bahwa beliau (Rasulullah) memberikan sebuah unta yang lamban. Rasulullah pun menyapu air matanya, menghiburnya, dan membawakannya sebuah unta yang lain. Tentulah pemberian yang secukupnya sesuai dengan kemampuan kita.
- Penuh humor dan bermain-mainlah dengan istri anda. Lihatlah betapa Rasulullah SAW pernah bertanding lari dengan istrinya Aisyah radhiyallahu ‘anha di sebuah padang, dan membiarkan Aisyah memenangkannya. Kapan saat terakhir kita melakukan hal seperti itu?
- Ingatlah selalu sabda Rasulullah SAW: “Yang terbaik di antara kalian adalah yang memperlakukan keluarganya dengan baik. Dan aku adalah yang terbaik memperlakukan keluargaku”. Cobalah yang terbaik. Sebagai kata akhir: Jangan pernah lupa berdo’a kepada Allah Azza wa Jalla, agar membuat pernikahan anda bahagia.
Saya punya tulisan senada tentang suami sholeh. Semoga terinspirasi
BalasHapusBelajar Menjadi Suami Sholeh